If you love your children, make his/her fantasy in a book. Create your children love you more deeply . Make your children proud of himself/herself. We turn your little ones into heroes/princess, by adding their name, age, photo, home town and three/four/five friends' names to the story.
Contact richard.nata@yahoo.co.id
" Selama beberapa jam ini, aku terus berdoa supaya kamu jangan mati. Kalau kamu mati, aku akan merasa sangat berdosa ", kata cewe itu lagi.
" Jangan nangis. Gue mana bisa mati. Gue belum kawin ", kata gue mencoba menghibur.
"Apa-apaan sih kamu, Chard ? Baru buka mata sudah bicara soal kawin ? ", Ia terlihat marah.
Walau sedang marah, cewe itu masih kelihatan cantik. Oh my God. She's so beautiful.
Gue tersenyum sambil berkata, " Gue lebih suka melihat lu marah dari pada melihat lu nangis ".
" Richard, kamu tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit yah. Semua biaya akan ditanggung sama saya ", seorang laki-laki yang tadi duduk di kursi berkata kepada gue.
Gue merasa bingung. Perasaan gue tidak mengenal siapa dia.
" Kam sia, Om ", jawabku.
" Itu papa saya, Chard ", si cewe menjelaskan kepada gue.
Gue tambah bingung. Kok pada tahu nama gue sih ?
OOO, mereka tahu karena melihat KTP gue.
Ingat KTP, ingat dompet. Secara reflek gue meraba ke belakang mencari dompet. Ternyata gue memakai pakaian rumah sakit. Jadi tidak ada dompet di situ.
" Cari dompet ? Dompet kamu ada sama aku ", katanya.
Cewe itu segera mengeluarkan dompet gue dari dalam tasnya.
" Untung dompet kamu tidak diambil, Chard. Lima kali kepala kamu dipukul dengan pentungan karet. Saat kamu jatuh, dompet kamu ingin diambil, tetapi para penumpang berteriak-teriak, sehingga gerombolan pencopet kabur. Dompetmu, aku simpan Chard. Jangan takut. Uang kamu aman kok sama aku ", gadis itu bercerita.
" Richard, kepala kamu kuat yah. Dipukul lima kali tetapi tidak apa-apa ", kata papa dari si cewe.
" Ini yang keempat kali kepala gue kena hajar benda keras. Pertama saat sedang bermain kartu. Bangku jatuh dan kepala gue terbentur meja kaca. Kacanya retak, kepala gue cuma sedikit luka. Kedua saat kepala gue dibenturkan ke meja kayu oleh guru yang jahat. Ketiga saat sedang berantem dan dipukul dengan galah. Untung kepala gue sudah sering terbentur benda keras jadi sekarang saat dipukuli sampai lima kali jadi tidak apa-apa", cerita gue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar