Jumat, 22 Mei 2015

3 - Gadis manis itu bernama Angela.


Dengan mata melotot, ia memukul muka gue dengan sekuat tenaga. Orang-orang, terutama wanita berteriak, " Awas .... ". Gue juga kaget dipukul seperti itu. 

Dengan gerak reflek gue mundur menjauhi pukulan. Tetapi pukulannya ternyata lebih cepat, sehingga hidungku terasa sakit sekali. Kupikir hidungku patah. Darah mengalir dari hidungku.

Para wanita berteriak-teriak ketakutan. Seorang Ibu bergaun merah berteriak, " Ayo. Kita lawan. Kalian semua jangan jadi pengecut. Jumlah kita lebih banyak. Kita keroyok saja ".

Able To Prove God, Jesus Christ, The Holy Bible To Be Fact!!!

step-by-step system - how to build a profitable business on amazon

Skyrocketing Your income with Ultra Running Webinar

Learn How I Make $3,500 to $25,000 Monthly With Google & Clickbank

how to make over $1,000 per day with The Nuclear Affiliate System


Seorang Bapak berkacamata berkata, " Ya, benar. Kita beri mereka pelajaran. Biar mereka kapok mencopet ".

Hidung gue terus mengeluarkan darah. Gue menghapus darah yang mengalir dari hidung, sambil terus waspada. Takut dipukul sekali lagi.

Gerombolan pencopet terlihat mulai gentar melihat orang-orang berteriak-teriak dengan marah kepada mereka.

Seorang pria yang bertubuh tinggi besar berkata, " Kalian semua cepat pergi. Sebelum kami membunuh kalian".

Mendengar perkataannya, gerombolan pencopet segera melompat keluar dari bis. Kemudian mereka lari masuk ke dalam jalan yang kumuh.

wpsubscribers - the premium wordpress subscription plugin

legitimate online jobs

"Miracle shake" treats root cause of diabetes


Gue dan cewe manis itu segera berterima kasih kepadanya karena Ia telah mengusir gerombolan pencopet dari dalam bis.

" Kalau kalian mau dicopet di bis maka kalian bilang kalau kalian kenal pak Budi ", kata pria itu.

" O jadi nama Bapak, Budi. Sekali lagi terima kasih yah, pak Budi ", kataku kepadanya.

Tiba-tiba tangan si gadis memegang tanganku sambil berkata, " Terima kasih pak Budi. Kami berdua sudah hampir sampai di kampus ".

Aku juga berpamitan dengannya. Setelah itu kami berdua turun dari bis.


Si cewe segera membuka tasnya dan mengambil tisu. Lalu ia menghapus bekas darah yang ada di hidungku.

" Tidak usah. Biar gue bersihkan sendiri ", kata gue dengan lembut. Sambil mengambil tisu dari tangannya.

" Ayolah Richard. Tadi kan kamu telah menolongku. Sekarang biarkan aku membersihkan wajahmu ".

Kaget gue. Kok dia bisa tahu nama gue ? Karena kaget, gue membiarkan si cewe mengelap wajah gue dengan tisu.

" Kok lu bisa tahu nama gue ? ", tanyaku penasaran.

" Siapa sih yang tidak kenal kamu ? Cowo paling berisik di kampus ", kata si cewe dengan sedikit menggoda.

Apa ? Paling berisik ? ", gue kira gue terkenal karena smiling face. Kata gue sambil tertawa. Ha...7x

" Ngomong-ngomong nama lu siapa ? ", tanya gue dengan terus terang.

" Ayolah Richard, masa playboy seperti kamu tidak tahu nama aku ? ", jawab gadis itu dengan sedikit menggoda.

" Suer, gue tidak tahu ", jawab gue dengan sungguh-sungguh.

"Namaku Angela Wijaya, panggil aku Cing-Cing ", katanya dengan sedikit merajuk.

" Apa ? Kucing ? Cakep-cakep kok namanya kucing ? ", kata gue sambil tertawa. Ha...7x

Dengan gemas Angel mencubiti lenganku.

So sweet......................


Bersambung.

resource : richard nata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar